Budidaya bawal air tawar (Colosoma macropomum)
mulai berkembang sejak 15 tahun yang lalu. Ikan inpun tidak bisa memijah
secara alami. Pemijahan bawal air tawar hanya bisa dilakukan secara buatan
atau lebih dikenal dengan istilah kawin suntik (induce breeding).
Pematangan Gonad
Pematangan
gonad bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran
100 m2; keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi
air setinggi 50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 100 ekor induk
ukuran 3 – 5 kg; beri pakan tambahan berupa pellet tenggelam sebanyak 3
persen/hari. Catatan : induk
jantan betina dipelihara terpisah.
Seleksi
Seleksi induk
bawal air tawar dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk
betina yang matang gonad : perut gendut; gerakan lamban dan lubang kelamin
kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan,
bila dipijit keluar cairan putih susu. Usahakan saat seleksi mengangkap ikan
lebih dari satu, sebagai cadangan bila setelah diseleksi kurang matang.
Pemberokan
Pemberokan
induk bawal air tawar dilakukan di bak selama semalam. Caranya, siapkan bak
tembok ukuran panjang 4 m, lebar 3 dan tinggi 1 m; keringkan selama 2 hari;
isi dengan air bersih setinggi 40 – 50; masukan 5 – 8 ekor induk; cm dan
biarkan mengalir selama pemberokan. Catatan : Pemberokan bertujuan untuk
membuang sisa pakan dalam tubuh dan mengurang kandungan lemak. Karena itu,
selama pemberokan tidak diberi pakan tambahan.
Penyuntikan dengan ovaprim
Penyuntikan
adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon
perangsang yang umum digunakan adalah ovaprim. (suplayer ovaprim dll). Caranya, tangkap induk
betina yang sudah matang gonad; sedot 0,6 ml ovaprim untuk setiap kilogram
induk; suntikan bagian punggung induk tersebut; masukan induk yang sudah
disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 - 12 jam.
Catatan :
penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan
pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,2 ml/kg induk) dan
penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 0,4 ml/kg induk betina).
Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan penyuntikan kedua dengan dosis
0,2 ml/kg induk jantan.
Penyuntikan dengan hypopisa
Penyuntikan
bisa juga dengan larutan kelenjar hypopisa ikan mas. Caranya, tangkap induk
betina yang sudah matang gonad; siapkan 2 kg ikan mas ukuran 0,5 kg untuk
setiap kilogran induk betina; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat
di belakang tutu insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat di
bawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypopisa; masukan kelenjar
hipofisa tersebut ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukan 1 cc
aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu; suntikan ke
bagian punggung induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak lain
dan biarkan selam 10 – 12 jam.
Catatan :
penyuntikan dilakukan dua kali, dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan
pertama sebanyak 1/3 dosis dari dosis total (atau 0,6 kg ikan mas/kg induk
betina) dan penyuntikan kedua sebanyak 2/3 dosis total (atau 1,4 kg ikan
mas/kg induk betina). Induk jantan disuntik satu kali, berbarengan
penyuntikan kedua dengan dosis 0,6 ml/kg induk jantan.
Pengambilan sperma
Pengambilan
sperma dilakukan setengah jam sebelum pengeluaran telur. Caranya, tangkap 1
ekor induk jantan yang sudah matang kelamin; lap hingga kering; bungkus tubuh
induk dengan handuk kecil; pijit ke arah lubang kelamin; tampung sperma ke
dalam mangkuk plastik atau cangkir gelas; campurkan 200 cc Natrium Clhorida
(larutan fisiologis atau inpus); aduk hingga homogen. Catatan : pengeluaran
sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang yang memegang kepala dan memijit
dan satu orang lagi memegang ekor dan mangkuk plastik. Jaga agar sperma tidak
terkena air.
Pengeluaran telur
Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 – 12 jam setelah penyuntikan,
namun 9 jam sebelumnya dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan
3 buah baskom plastik, sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam,
kain lap dan tisu; tangkap induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk
dengan handuk kecil atau lap; bungkus induk dengan handuk dan biarkan lubang
telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor
oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur oleh pemegang
kepala; tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam
telur; aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk
hingga rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap
ditetaskan.
Penetasan di akuarium
Penetasan
telur bawal air tawar dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan 20 buah akuarium ukuran panjang 80
cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih
setinggi 30 cm; pasang tiga buah titik aerasi untuk setiap akuarium dan
hidupkan selama penetasan; tebarkan tebar secara merata ke permukaan dasar
akuarium; 2 – 3 hari kemudian buang sebagian airnya dan tambahkan air baru
hingga mencapai ketinggian semula; 2 hari kemudian beri pakan berupa naupli
artemia secukupmnya; lakukan panen pada hari ke tujuh dengan menggunakan
gayung plastik; larva ini siap ditebar ke kolam penederan I.
Pendederan I di kolam
Pendederan I
bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500
m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir
dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7
karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5
hari (air tidak dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2
hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari;
panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Pendederan I di bak tembok
Pendederan I
bawal air tawar bisa juga dilakukan di bak tembok dan plastik. Caranya :
siapkan bak tembok atau plastik berukuran panjang 3 m, lebar 1 m m dan tinggi
0,6 m; keringkan selama 2 hari; pasang lima buah 7 buah titik aerasi; pasang
4 buah pemanas air; masukan 100.000 larva hasil dari tempat penetasan; beri
pakan berupa naupli artemia sampai hari ketujuh; siphon setiap hari
(bersihkan dengan selang) sisa naupli artemia yang tidak termakan; beri pakan
cincangan cacing rambut yang sudah dicuci dengan air bersih; siphon setiap
hari cacing yang tidak termakan; panen setelah berumur 3 minggu; seleksi benih-benih
tersebut dengan ayakan seleksi. Benih yang dipanen berukuran 0,5 – 1,0 inchi.
Pendederan II
Pendederan
kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan
lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung
kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air
tidak dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah
diseleksi); beri 2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap
hari; panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.
Pendederan III
Pendederan
ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan
tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi
40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil
dari pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet; panen benih
dilakukan sebulan kemudian.
Pembesaran
Pembesaran
bawal air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam
ukuran 500 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 6 - 8 karung kotoran ayam
atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan
10.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen
setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan
berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan.
Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 –
500 kg.
Pembesaran di keramba jaring apung lapis pertama
Pembesaan
bawal air tawar bisa juga dilakukan di kolam jaring apung (KJA). Caranya,
siapkan sebuah kolam jaring apung lapis pertama; masukan 300 kg benih hasil
pendedera III yang sudah diseleksi; beri pelet setiap hari secara adlibitum
(beri saat lapar dan hentikan setelah kenyang; lakukan panen setelah 3 bulan.
Sebuah keramba jaring apung dapat meghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1,5 – 2
ton.
|
SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.coM
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar