Ketika membuat kolam pendederan benih ikan lele, kita harus
memperhatikan kemudahan dalam memelihara bibit di kolam tersebut
nantinya. Akan lebih baik jika kita membuat kolam dengan ukuran yang
tidak terlalu besar, hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan
pemeliharaaan benih ikan lele. Ukuran kolam
tembok yang biasa dipakai memiliki lebar 1-2 m, dengan panjang 3-5 m.
Dengan lebar kolam yang hanya 1-2 m akan memudahkan pemeliharaan.
Jangan langsung melakukan pendederan bibit ikan lele pada kolam yang
masih baru, karena masih panas dan banyak mengandung senyawa yang dapat
meracuni bibit ikan lele. Persiapan kolam setelah pembuatan kolam baru
untuk pendederan adalah:
- Kolam baru diisi air hingga setengah penuh dan masukkan potongan-potongan batang pisang yang cukup banyak.
- Setelah itu, air kolam diisi hingga penuh dan biarkan saja selama 1-2 minggu. Batang pisang yang membusuk akan menyerap senyawa racun yang berbahaya bagi benih ikan lele.
- Kemudian cuci kolam hingga bersih, dan siap digunakan untuk pendederan.
Sebelum digunakan, sebaiknya kolam tembok terlebih dahulu diberi
kotoran sapi atau kotoran ayam 200-500 g/m2 untuk meningkatkan
pertumbuhan pakan alami (plankton dan jasad renik lainnya), serta
pemberian kapur pertanian 10-50 g/m2 untuk meningkatkan pH air dan
membunuh bibit penyakit. Untuk daerah dengan pH air yang tinggi,
pemberian kapur sebaiknya tidak dilakukan.
Walaupun ikan lele dapat tumbuh dengan baik di air tenang, namun akan
lebih baik jika air kolam dilakukan penyegaran agar air tetap bersih
dan kandungan oksigennya tinggi. Gunakan pipa paralon berdiameter ±1cm
untuk mengeluarkan dan memasukkan air. Aliran air keluar masuk sedang,
jangan terlalu deras. Demikian pula dengan aliran air keluar kolam. Pipa
yang terdapat pada kolam diberi kain kassa untuk menghambat laju air
keluar dan mencegah terbawanya bibit dalam aliran air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar