Alat tangkap
gillnet
Menurut
Martasuganda (2002), jaring insang (gillnet) adalah satu jenis alat penangkap
ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran mata
jaring (mesh size) sama, jumlah mata jaring ke arah horizontal (mesh lenght/
ML) jauh lebih banyak dari jumlah mata jaring ke arah vertikal (mesh depth/
MD). Pada lembaran jaring bagian atas diletakkan pelampung (floats) dan pada
bagian bawah diletakkan pemberat (sinkers). Dengan menggunakan dua gaya yang
berlawanan arah, yaitu bouyancy dari floats yang bergerak ke atas dan sinking
force dari sinker di tambah berat jaring dalam air yang bergerak ke bawah, maka
jaring akan terentang (Ayodhyoa, 1981).
Gillnet millenium
merupakan jenis alat tangkap gillnet yang telah dimodifikasi dari gillnet pada
umumnya, perbedaanya terdapat pada bahan jaring yang memiliki serat pilinan monofilament
serta warna jaringnya. Gillnet biasa dibuat dari bahan nylon multifilament berwarna
biru gelap, sementara gillnet millennium dibuat dari nylon multi monofilament yang
transparan. Jaring multi monofilament umumnya menggunakan bahan yang tipis,
sehingga jaring lebih halus dibandingkan dengan jaring Monofilament atau jaring
multifilament. Hal itu membuat jaring multi monofilament lebih fleksibel di
bawah air (Hovgard dan Lassen, 2000 diacu dalam Rakhmadevi, 2007).
Gillnet dipasang
menghadang arah dan jalan ikan yang sedang melakukan ruaya (Brandt, 1972). Stewart
dan Ferro (1985) diacu dalam Rifki (2008) mengatakan bahwa gillnet dapat
dipasang menghadang atau sejalan arah arus, dimana posisi ini dapat mengubah
bentuk alat oleh karena tekanan dinamika air yang kemudian dapat mempengaruhi
kapasitas hasil tangkapan.
Berdasarkan
kedudukan jaring di dalam perairan dan metode pengoperasiannya jaring insang
dibedakan menjadi empat, yaitu jaring insang permukaan (surface gillnet),
jaring insang dasar (bottom gillnet), jaring insang hanyut (drift gillnet), dan
jaring insang lingkar (encircling gillnet/ surrounding gillnet) (Ayodhyoa,
1981). Sedangkan menurut Subani dan Barus (1989), berdasarkan cara
pengoperasiannya dibedakan menjadi lima, yaitu jaring insang hanyut (drift
gillnet), jaring insang labuh (set gillnet), jaring insang karang (coral reef
gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), dan jaring insang tiga
lapis (tramel net). Untuk Gillnet milleniumsendiri termasuk jaring insang
hanyut (drift gillnet), untuk kedudukan jaring di dalam perairan gillnet millenium
dapat dioperasikan baik di permukaan (surface gillnet) maupun di dasar perairan
(bottom gillnet) (Putra, 2007).
Walau
terdapat perbedaan pokok pada tiap-tiap jenis gillnet sesuai dengan
klasifikasinya,
namun secara umum gillnet mempunyai persamaan bentuk pokok. Bentuk umum gillnet
adalah empat persegi panjang, dan bentuk ini merupakan bentuk alat penangkapan
ikan yang paling sederhana (Sadhori, 1985).
Konstruksi jaring
insang terdiri atas :
a)Jaring
utama Jaring utama adalah sebuah lembaran jaring yang tergantung pada tali ris atas.
Martasuganda (2002) mengatakan bahwa diameter dan ukuran benang dari mata
jaring umumnya disesuaikan dengan ikan atau habitat perairan lainnya yang dijadikan
target penangkapan. Menurut Sparre dan Venema (1992) ada empat cara tertangkapnya
ikan oleh gillnet, yaitu tertangkap secara terjerat tepat di belakang mata (snagged),
terjerat di belakang tutup insang (gilled) dan terjerat di depan sirip punggung
(wedged), dan ikan terbelit akibat bagian tubuh yang menonjol (gigi, rahang,
sirip) tanpa harus menerobos mata jaring (entangled).
b)Tali ris
atas
Tali ris
atas adalah tempat untuk menggantungkan jaring utama dan tali
pelampung.
Untuk menghindari agar gillnet tidak terbelit sewaktu dioperasikan (terutama
pada bagian tali ris atasnya) biasanya tali ris atas dibuat rangkap dua dengan
arah pintalan yang berlawanan (S – Z).
c) Tali ris
bawah
Tali ris
bawah ini berfungsi sebagai tempat melekatnya pemberat. Martasuganda (2002)
mengatakan bahwa panjang tali ris bawah lebih panjang dari tali ris atas dengan
tujuan supaya kedudukan jaring insang di
perairan
dapat terentang dengan baik.
d) Tali
pelampung
Tali
pelampung adalah tali yang dipakai untuk memasang pelampung yang
terbuat dari
bahan sintetis seperti haizek, vinylon, polyvinyl chloride, saran atau bahan
lainnya yang bisa dijadikan tali pelampung. Untuk menyambungkan antara pieceyang
satu dengan piece lainnya bagian tali pelampung dari tiap ujung jaring utama
biasanya dilebihkan 30-50 cm (Martasuganda, 2002).
e) Pelampung
Pada gillnet dasar, pelampung hanya berfungsi untuk mengangkat tali ris atas
saja agar gillnet dapat berdiri tegak (vertikal) di dalam air. Untuk gillnet pertengahan
dan gillnetpermukaan, disamping pelampung yang melekat pada tali ris atas
diperlukan juga pelampung tambahan yang berfungsi sebagai tanda di permukaan
perairan. Pelampung yang dipakai biasanya terbuat dari bahan styrofoam,
polyvinyl chloride, plastik, karet atau benda lainnya yang mempunyai daya
apung. Jumlah, berat, jenis dan volume pelampung yang dipasang dalam satu piece
menentukan besar kecilnya daya apung (buoyancy). Besar kecilnya daya apung yang
terpasang pada satu piece sangat berpengaruh terhadap baik buruknya hasil
tangkapan.
f)Pemberat Pemberat
berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring. Pemberat pada jaring insang
umumnya terbuat dari timah, besi dan semen cor.
g) Tali
selambar Tali selambar adalah tali yang dipasang pada kedua ujung alat tangkap
untuk mengikat ujung gillnet pada pelampung tanda, serta ujung
lainnya diikatkan pada kapal. Panjang tali selambar yang digunakan umumnya
25-50 meter tergantung ukuran alat tangkap dan kapal yang digunakan.
Kapal gillnet
Kapal ikan
adalah kapal yang dibangun untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan usaha
penangkapan ikan dengan ukuran, rancangan, bentuk dek,
kapasitas
muat, akomodasi, mesin serta berbagai perlengkapan yang secara keseluruhan
disesuaikan dengan fungsi dalam rencana operasi (Fyson, 1985).
Kapal ikan
merupakan salah satu faktor penting diantara komponen armada penangkapan ikan
dan merupakan sebagian modal yang ditanamkan pada usaha 46 penangkapan ikan. Berdasarkan metodepengoperasiannya
kapal ikan dapat digolongkan kedalam empat kelompok, yaitu pengoperasian alat
tangkap yang dilingkarkan (encircling gear), pengoperasian alat tangkap yang
ditarik (towing gear), pengoperasian alat tangkap pasif (static gear),
pengoperasian lebih dari satu alat tangkap (multipurpose) (Fyson, 1985).
Kapal gillnet
termasuk kedalam kelompok kapal ikan dengan metode pengoperasian static gear sehingga
kecepatan kapal bukanlah suatu faktor yang penting karena alat tangkap ini
bekerja secara statis melainkan stabilitas kapal yang tinggi lebih diperlukan agar
saat pengoperasian alat tangkap dapat berjalan dengan baik (Rahman, 2005).
Nelayan gillnet
Berdasarkan kepemilikan terhadap kapal dan alat tangkap, maka nelayan dibedakan
atas nelayan pemilik (juragan) dan nelayan buruh (pandega). Berdasarkan waktu
kerjanya nelayan dibedakan atas nelayan penuh dan nelayan sambilan. Nelayan
penuh adalah nelayan yang seluruh waktunya digunakan untuk operasi penangkapan
ikan, sedangkan nelayan sambilan adalah nelayan yang sebagian waktunya
digunakan untuk operasi penangkapan ikan (Ayodhyoa, 1981).
Jumlah
nelayan yang mengoperasikan alat tangkap gillnet tidaklah sama, tergantung dari
besar kecilnya skala usaha tersebut. Pada kapal motor tempel biasanya hanya dua
sampai tiga orang nelayan. Biasanya nelayan telah membentuk satu kesatuan kerja
yang tetap dan dipimpin oleh juru mudi yang sekaligus bertindak sebagai fishing
master (Ayodhyoa, 1981).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar