Teknologi
Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan
Teknologi
penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya yaitu teknologi
yang dipergunakan dalam menangkap ikan tanpa mempengaruhi kualitas lingkungan
hidup (Martasuganda, 2002). Sejalan dengan itu, pengembangan teknologi
penangkapan ikan perlu diarahkan menuju ke arah terciptanya teknologi
penangkapan ikan yang ramah lingkungan sehingga pada akhirnya akan terwujud pemanfaatan
sumberdaya yang berkelanjutan (sustainable fisheries). Oleh karena itu, perlu
adanya kriteria-kriteria tentang teknologi penangkapan ikan yang ramah
lingkungan.
Menurut
Monintja (2000) teknologi penangkapan ikan dapat dikatakan ramah lingkungan
apabila memiliki kriteria sebagai berikut:
1)Memiliki
selektivitas yang tinggi
Suatu alat
tangkap dikatakan mempunyai selektivitas yang tinggi apabila alat tersebut
dalam operasionalnya hanya menangkap sedikit spesies dengan ukuran yang relatif
seragam. Selektivitas alat tangkap ada dua macam, yaitu selektif terhadap
spesies dan selektif terhadap ukuran.
2)Tidak
destruktif terhadap habitat
Habitat
terumbu karang memiliki ciri sangat rentan terhadap gangguan baik dari dalam
maupun dari luar, seperti aktivitas penangkapan ikan.
3)Tidak
membahayakan nelayan atau operator
Tingkat
bahaya atau resiko yang diterima oleh nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap
sangat tergantung pada jenis alat tangkap dan keterampilan yang dimiliki oleh
nelayan.
4)Menghasilkan
ikan dengan kualitas baik
Kualitas
ikan hasil tangkapan sangat ditentukan oleh jenis alat tangkap yang digunakan,
metode penangkapan dan penanganannya.
5)Produk
yang dihasilkan tidak membahayakan konsumen
Tingkat
bahaya yang diterima oleh konsumen terhadap produksi yang dimanfaatkann
tergantung dari ikan yang diperoleh dari proses penangkapan. Apabila dalam
proses penangkapan nelayan menggunakan bahan-bahan beracun atau bahan-bahan
lainnya yang berbahaya, maka akan berdampak pada tingkat keamanan konsumsi pada
konsumen.
6)Hasil
tangkapan sampingan (by-catch) dan discardminimum
Suatu
spesies dikatakan hasil tangkapan sampingan apabila spesies tersebut tidak
termasuk dalam target penangkapan. Hasil tangkapan yang didapat ada yang
dimanfaatkan dan ada yang dibuang ke laut (discard).
7)Dampak ke biodiversity
rendah
Dampak buruk
yang diterima oleh habitat akan berpengaruh buruk pula terhadap biodiversity yang
ada di lingkungan tersebut, hal ini tergantung dari bahan yang digunakan dan
metode penangkapan ikan. Pengaruh pengoperasian alat tangkap terhadap biodiversityyang
ada adalah:
a) Menyebabkan kematian semua makhluk
hidup dan merusak habitat.
b) Menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat.
b) Menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat.
c) Menyebabkan kematian beberapa spesies
tetapi tidak merusak habitat.
d) Aman bagi biodiversity.
8)Tidak
menangkap spesies yang dilindungi atau terancam punah Suatu alat tangkap
dikatakan berbahaya terhadap spesies yang dilindungi apabila alat tangkap
tersebut mempunyai peluang yang cukup besar untuk menangkap spesies yang
dilindungi.
9)Dapat
diterima secara sosial Penerimaan masyarakat terhadapsuatu alat tangkap yang
digunakan tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
setempat. Suatu alat tangkap dapat diterima secara sosial oleh masyarakat
apabila;
(1) biaya
investasi murah;
(2) menguntungkan;
(3) tidak bertentangan dengan budaya setempat;
(4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
(2) menguntungkan;
(3) tidak bertentangan dengan budaya setempat;
(4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
Berdasarkan
kriteria-kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria-kriteria yang dapat
digunakan sebagai penilaian untuk melihat tingkat keramahan lingkungan pada
suatu unit penangkapan ikan antara lain :
1)Hasil
tangkapan sasaran utama ≥60% (Suadela, 2004). Penentuan ≥60%
dan < 40%
didasarkan pada keragaman sumber daya ikan di Indonesia yang tinggi, baik itu
keragaman jenis maupun ukuran. Oleh karena itu selisih 20% cukup signifikan
untuk digunakan sebagai kriteria.
2)Hasil
tangkapan sampingan (by-catch) dan discardminimum.
3)Hasil
tangkapan yang dihasilkan selektif dari segi ukuran (layak tangkap) dan bukan
dari spesies yang dilindungi atau terancam punah.
Teknologi
penangkapan ikan yang menghasilkan by-catch yang rendah sangat diharapkan dalam
pengembangan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. By-catch yang
tertangkap penting artinyabagi keseimbangan ekologi di perairan, tetapi dari
segi ekonomi kurang menguntungkan. Berhubungan dengan sifat perikanan di daerah
tropis yang bersifat multi species dan multi gear, hampir tidak mungkin untuk
membuat suatu alat tangkap yang hanya menangkap target spesies. Salah satu cara
yang mungkin dilakukan adalah memperbaiki selektifitas alat tangkap yang digunakan
(Sarmintohadi, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar