Kamis, 12 Januari 2017

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan



Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

Teknologi penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan pada prinsipnya yaitu teknologi yang dipergunakan dalam menangkap ikan tanpa mempengaruhi kualitas lingkungan hidup (Martasuganda, 2002). Sejalan dengan itu, pengembangan teknologi penangkapan ikan perlu diarahkan menuju ke arah terciptanya teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan sehingga pada akhirnya akan terwujud pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan (sustainable fisheries). Oleh karena itu, perlu adanya kriteria-kriteria tentang teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

Menurut Monintja (2000) teknologi penangkapan ikan dapat dikatakan ramah lingkungan apabila memiliki kriteria sebagai berikut:

1)Memiliki selektivitas yang tinggi
Suatu alat tangkap dikatakan mempunyai selektivitas yang tinggi apabila alat tersebut dalam operasionalnya hanya menangkap sedikit spesies dengan ukuran yang relatif seragam. Selektivitas alat tangkap ada dua macam, yaitu selektif terhadap spesies dan selektif terhadap ukuran.

2)Tidak destruktif terhadap habitat
Habitat terumbu karang memiliki ciri sangat rentan terhadap gangguan baik dari dalam maupun dari luar, seperti aktivitas penangkapan ikan.

3)Tidak membahayakan nelayan atau operator
Tingkat bahaya atau resiko yang diterima oleh nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap sangat tergantung pada jenis alat tangkap dan keterampilan yang dimiliki oleh nelayan.

4)Menghasilkan ikan dengan kualitas baik
Kualitas ikan hasil tangkapan sangat ditentukan oleh jenis alat tangkap yang digunakan, metode penangkapan dan penanganannya.

5)Produk yang dihasilkan tidak membahayakan konsumen
Tingkat bahaya yang diterima oleh konsumen terhadap produksi yang dimanfaatkann tergantung dari ikan yang diperoleh dari proses penangkapan. Apabila dalam proses penangkapan nelayan menggunakan bahan-bahan beracun atau bahan-bahan lainnya yang berbahaya, maka akan berdampak pada tingkat keamanan konsumsi pada konsumen.

6)Hasil tangkapan sampingan (by-catch) dan discardminimum
Suatu spesies dikatakan hasil tangkapan sampingan apabila spesies tersebut tidak termasuk dalam target penangkapan. Hasil tangkapan yang didapat ada yang dimanfaatkan dan ada yang dibuang ke laut (discard).

7)Dampak ke biodiversity rendah
Dampak buruk yang diterima oleh habitat akan berpengaruh buruk pula terhadap biodiversity yang ada di lingkungan tersebut, hal ini tergantung dari bahan yang digunakan dan metode penangkapan ikan. Pengaruh pengoperasian alat tangkap terhadap biodiversityyang ada adalah:
         a)    Menyebabkan kematian semua makhluk hidup dan merusak habitat.
        b)  Menyebabkan kematian beberapa spesies dan merusak habitat.
           c)    Menyebabkan kematian beberapa spesies tetapi tidak merusak habitat.
            d)    Aman bagi biodiversity.

8)Tidak menangkap spesies yang dilindungi atau terancam punah Suatu alat tangkap dikatakan berbahaya terhadap spesies yang dilindungi apabila alat tangkap tersebut mempunyai peluang yang cukup besar untuk menangkap spesies yang dilindungi.

9)Dapat diterima secara sosial Penerimaan masyarakat terhadapsuatu alat tangkap yang digunakan tergantung pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat. Suatu alat tangkap dapat diterima secara sosial oleh masyarakat apabila;
          (1) biaya investasi murah; 
          (2) menguntungkan;
          (3) tidak bertentangan dengan budaya setempat; 
          (4) tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.  

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria-kriteria yang dapat digunakan sebagai penilaian untuk melihat tingkat keramahan lingkungan pada suatu unit penangkapan ikan antara lain :
1)Hasil tangkapan sasaran utama ≥60% (Suadela, 2004). Penentuan ≥60%
dan < 40% didasarkan pada keragaman sumber daya ikan di Indonesia yang tinggi, baik itu keragaman jenis maupun ukuran. Oleh karena itu selisih 20% cukup signifikan untuk digunakan sebagai kriteria.
2)Hasil tangkapan sampingan (by-catch) dan discardminimum.
3)Hasil tangkapan yang dihasilkan selektif dari segi ukuran (layak tangkap) dan bukan dari spesies yang dilindungi atau terancam punah.

Teknologi penangkapan ikan yang menghasilkan by-catch yang rendah sangat diharapkan dalam pengembangan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. By-catch yang tertangkap penting artinyabagi keseimbangan ekologi di perairan, tetapi dari segi ekonomi kurang menguntungkan. Berhubungan dengan sifat perikanan di daerah tropis yang bersifat multi species dan multi gear, hampir tidak mungkin untuk membuat suatu alat tangkap yang hanya menangkap target spesies. Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah memperbaiki selektifitas alat tangkap yang digunakan (Sarmintohadi, 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar