Selasa, 31 Oktober 2017

JENIS DAN HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGANGKUTAN IKAN HIDUP

Dalam pengangkutan ikan hidup perlu dilakukan teknik khusus, berbeda dengan ikan mati. Ikan yang sudah mati hanya diharapkan tetap segar untuk sampai ke tujuan namun untuk ikan hidup, ikan harus tetap hidup dan dalam keadaan sehat hingga sampai ke tempat tujuan.Teknik pengangkutan ikan hidup dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : yaitu teknik basah yang menyertakan media air; dan teknik kering, tanpa penyertaan air. Setiap teknik yang digunakan bergantung kepada jarak tempuh dan waktu tempuh yang dibutuhkan hingga sampai ke tempat tujuan.
 
1.  Pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah
Pada pengangkutan ikan hidup dengan teknik basah, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu kandungan oksigen (O2), jumlah dan berat ikan, kandungan amoniak dalam air, karbondioksida (CO2), serta pH air. Jumlah O2 yang dikonsumsi ikan tergantung jumlah oksigen yang tersedia. Jika kandungan O2 meningkat, ikan akan mengonsumsi O2 pada kondisi stabil, dan ketika kadar O2 menurun konsumsi ikan atas O2 akan lebih rendah. Sementara itu, nilai pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknis akibat perubahan kandungan CO2 dan amoniak. CO2 sebagai hasil respirasi ikan akan mengubah pH air menjadi asam. Perubahan pH menyebabkan ikan menjadi stres, dan cara menanggulanginya yaitu dengan menstabilkan kembali pH air selama pengangkutan dengan larutan bufer.Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengangkutan ikan hidup menggunakan teknik basah yaitu pengangkutan dengan sistem terbuka dan sistem tertutup.
Pengangkutan dengan sistem terbuka biasanya hanya dilakukan jika jarak waktu dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dan menggunakan wadah yang terbuka. Sistem ini mudah diterapkan. Berat ikan yang aman untuk diangkut dengan sistem terbuka tergantung efisiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air, ukuran, dan jenis ikan. Sementara itu, pengangkutan ikan hidup dengan sistem tertutup dilakukan menggunakan wadah tertutup dan memerlukan suplai oksigen yang cukup. Karena itu, perlu diperhatikan beberapa faktor penting yang memengaruhi keberhasilan pengangkutan yaitu kualitas ikan, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, serta kepadatan dan aktivitas ikan.
 
2.  Pengangkutan ikan hidup dengan teknik kering
Dalam pengangkutan teknik kering, media yang digunakan bukanlah air. Namun,  ikan harus dikondisikan dalam aktivitas biologis rendah (dipingsankan) sehingga konsumsi ikan atas energi dan oksigen juga rendah. Semakin rendah metabolisme ikan, semakin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya. Dengan begitu, ketahanan hidup ikan untuk diangkut di luar habitatnya semakin besar. Terdapat tiga cara pemingsanan yang dapat dilakukan pada ikan, yaitu 
  •         Penggunaan suhu rendah,
  •     Pembiusan dengan zat kimia, dan
  •     Penyetruman dengan arus listrik.

Pemingsanan dengan penggunaan suhu rendah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penurunan suhu secara langsung dan penurunan suhu secara bertahap. Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara langsung dilakukan dengan cara ikan dimasukkan dalam air bersuhu 10-15oC sehingga ikan pingsan seketika. Sementara, Pemingsanan ikan menggunakan penurunan suhu secara bertahap dapat dialkuakn dengan cara penurunan suhu air sebagai media ikan secara bertahap sampai ikan pingsan.Pembiusan dengan ikan zat kimia dilakukan dengan menggunakan bahan anestasi (pembius). Bahan anestasi yang digunakan untuk pembiusan ikan yaitu MS-222, Novacaine, Barbital sodium, dan bahan lainnya tergantung berat dan jenis ikan. Selain bahan-bahan anestasi sintetik, pembiusan juga dapat dilakukan  dengan zat cauler pindan cauler picin yang berasal dari ekstrak rumput laut Caulerpa sp. 
 
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGANGKUTAN IKAN HIDUP
 
Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Tidak jarang pengusaha ikan hias mengalami kerugian waktu, biaya dan kepercayaan karena kesalahan teknik pengangkutan.
Untuk mengatasi hal ini, satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah memperbaiki teknik pengangkutan. Berikut adalah penjelasannya detailnya mengenai apa-apa saja yang harus diperhatikan:
1. Sesuai daya tampung
Sebaiknya kantong plastik diisi air 1/4 bagian. Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah difiltrasi terlebih dahulu. Selain itu untuk menjaga stabilitas kwalitas, air perlu diberikan larutan buffer.
Setelah kantong plastik diisi air, ikan dimasukkan kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor.
2. Desinfeksi
Sebelum masuk ruang pemberokkan, pekerja harus mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu dengan menggunakan larutan lysol, atau disinfektan lainnya. Sebaiknya yang memasuki ruang pemberokkan hanyalah pekerja yang menangani ikan saja.
Desinfeksi juga dilakukan terhadap alat-alat, dan tempat wadah yang akan dipakai. Desinfeksi wadah/tempat dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan sebelum wadah/tempat diisi air. Sedangkan deinfeksi alat-alat dapat dilakukan dengan merendamnya dalam larutan desinfektan, kemudian dibilas dengan air bersih.
3. Diberokkan
Selain seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu ditempat pemeliharaan. Maksudnya adalah agar ikan kondisinya lebih baik, dan tidak stress selama diperjalanan.
Pemberokkan dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan, selama 2 -3 hari. Selama pemberokkan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen (O2) dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan kandungan amoniak (NH4) tidak melebihi 0,1 ppm.
4. Pengangkutan
Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang digunakan, cara penempatan karton-karton, dan waktu pemberangkatannya perlu dipertimbangkan.
Agar kemasan/karton berisi ikan tidak rusak, maka penataannya harus dilakukan dengan benar. Kemasan/karton-karton harus disusun berjajar satu-satu, dan rapat sehingga terlihat rapih, dan tahan goncangan. Namun bila kemasan ingin disusun bertingkat, maka harus menggunakan rak-rak.
5. Tepat waktu
Hal penting terakhir yang harus diperhatikan adalah ketepatan waktu pemberangkatan. Selain waktu pemberangkatan, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara tepat. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga membahayakan keselamatan ikan yang dilalu-lintaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar