Kali ini kita akan mengenal dan mempelajari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi mutu kan segar, yaitu :
1. Jenis dan ukuran ikan
Menurut Murniyati dan Sunarman
(2000), kecepatan pembusukan berbeda pada tiap jenis karena perbedaan
komposisi kimianya. Ikan – ikan yang kecil lebih cepat membusuknya
lebih cepat daripada ikan yang lebih besar.
2. Suhu ikan
Menurut
Ilyas (1983), suhu air saat ikan ditangkap mempengaruhi kemunduran mutu
ikan terutama pada air yang bersuhu tinggi dan ikan berada lebih lama
didalam air sebelum diangkat, hal ini yang dapat mempercepat proses
kemunduran mutu ikan.
Suhu ikan adalah faktor yang paling besar
peranannya adalam menentukan waktu yang diperlukan ikan memasuki,
memulai, dan melewati rigor. Semakin rendah suhu penanganan ikan segera
setelah ditangkap semakin lambat ikan memasuki tahap rigor dan semakin
panjang waktu rigor itu berakhir ( Ilyas, 1983).
3. Cara kematian dan penangkapan
Menurut
Moelyanto (1992), ikan yang tidak banyak berontak ketika ditangkap atau
sebelum mati, kesegarannya akan lebih tahan lama daripada ikan yang
lama berontak.
Ikan yang ditangkap dengan payang, trawl, pole and
line dan sebagainya, akan lebih baik keadaannya apabila dibandingkan
dengan yang ditangkap melalui giil net, long line dan sebagainya. Ikan
yang tertangkap dan mati dibiarkan agak lam terendam di dalam air
sehingga keadaannya sudah kurang baik sewaktu dinaikkan keatas dek
(Adawyah, 2007).
4. Kondisi biologis ikan
Ikan
yang sangat kenyang akan makanan saat ditangkap (disebut “feedy fish”),
perut dan dinding perutnya segera diurai oleh enzim isi perut yang
mengakibatkan perubahan warna “perut gosong” (belly burn) yang mengarah
perut terbusai ( torn bellies atau belly burst) / ikan pelagik, sardin,
dan kembung yang perutnya kenyang, dapat mengalami pembusaan perut jauh
sebelum tanda – tanda pembusukan mulai terlihat (Ilyas, 1983).
5. Cara penanganan dan penyimpanan
Menurut
Adawyah (2007), jika ikan yang dalam keadaan rigor diperlakukan dengan
kasar, misalnya ditumpuk terlalu banyak, terlempar, terkena benturan,
terinjak, terlipat, dibengkokkan atau diluruskan dan sebagainya, maka
pembusukan akan berlangsung lebih cepat. Pembusukan dapat diperlambat
jika ikan disiangi dan disimpan pada suhu yang rendah.
Sumber :
Siregar, Resmi Rumenta. 2011. Pengolahan Ikan Kembung.
Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Badan Pengembangan SDM KP.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar