Menurut Supriyono (2000), Navigasi berasal
dari bahasa latin Navis yang berarti kapal atau kendaraan
atau vehicle dan agere yang berarti
mengarahkan atau menjalankan atau membawa. Kenavigasian adalah kegiatan yang
meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan sarana bantu navigasi pelayaran,
telekomunikasi pelayaran, hidrografi, alur dan perlintasan, penanganan kerangka
kapal, salvage, dan pekerjaan bawah air, untuk kepentingan keselamatan
pelayaran.
Kegiatan kenavigasian mempunyai peranan penting dalam mengupayakan
keselamatan berlayar guna mendukung angkutan laut yang merupakan penunjang dan
pendorong pertumbuhan ekonomi Nasional. Untuk itu kegiatan kenavigasian
diupayakan agar mampu mencakup seluruh perairan Indonesia yang dinilai riskan
terhadap keselamatan berlayar sesuai kondisi dan situasi pada masing-masing
perairan, serta untuk memenuhi persyaratan Internasional (Djunarsjah, 2005).
Sarana bantu navigasi pelayaran adalah sarana yang dibangun atau terbentuk
secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam
menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau
rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar. Telekomunikasi
pelayaran adalah setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis
tanda, gambar, suara, dan informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat,
optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran
yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran. Buku petunjuk pelayaran adalah
buku kepanduan bahari yang berisi petunjuk atau keterangan-keterangan yang
dipergunakan bagi para pelaut agar navigasi dapat dilakukan dengan selamat
(Djunarsjah, 2005).
Menurut Supriyono (2000), ditinjau dari cara dan alat yang digunakan,
navigasi dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1.
Navigasi
Konvensional, yaitu bernavigasi dengan menggunakan alat-alat yang konvensional
seperti: pedoman, alat / pesawat baring, topdal, perum, sextant dan kronometer. Konvensional menurut SOLAS 1974, diartikan sebagai alat yang tidak
menggunakan kelistrikan kapal, sehingga apabila listrik kapal padam, alat
tersebut masih dapat digunakan secara normal.
2.
Navigasi
Elektronika (Modern), yaitu bernavigasi dengan menggunakan
peralatan-peralatan elektronik seperti: LORAN, DECCA, RADAR, Radio Penentu Arah
(Radio Direction Finder / RDF), GPS (Global Positioning System).
B.
Macam-Macam Navigasi
a.
Navigasi
Darat
Navigasi darat adalah bagian dari ilmu untuk menentukan posisi suatu objek
dan arah perjalanan baik pada medan sebenarnya maupun pada peta. Navigasi darat
di fokuskan pada kemampuan membaca dan memahami peta serta kompas. Peta dan
kompas adalah alat vital bagi navigasi darat. Navigasi Terestrial (Terrestrial
Navigation), yaitu bernavigasi dengan menggunakan bantuan alat konvensional dan
dengan benda-benda daratan seperti gunung, pulau, tanjung, suar, bangunan yang
mencolok terlihat dari laut, dsb. Sebagai benda bantunya, dengan menentukan
arah dan jarak serta hitungan-hitungan secara goneometrik untuk menentukan posisi
kapal (Azha, 2006).
Menggunakan alat navigasi untuk menentukan posisi serta menganalisa dan
memberikan asumsi awal terhadap medan yang dilalui merupakan salah satu dari
keahlian dasar. Hal tersebut merupakan bakal awal dalam merencanakan dan
melakukan kegiatan di alam terbuka maupun dalam usaha pencarian atau
penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat. (Azha, 2006).
Sesuai dengan LOP (Line of Posistion : Garis Tempat Kedudukan) yang
diperoleh, sistem penentuan posisi secara radio dibagi menjadi (3) jenis yaitu:
a.
Sistem
hyperbola dimana garis-garis posisi berbentuk lengkungan atau lengkung
hiperbola.
b.
Sistem
radial dimana garis-garis posisi berbentuk radial (asumuthal) misalnya:
directional dan non directional atau OMNI directional radio becons, serta penetapan
baringan suatu target oleh radar.
c.
Sistem range
measurement dimana garis-garis posisi berbentuk lingkaran kecil di peta
misalnya pengukuran jarak pada Radar atau GPS (Global Positioning System)
c. Navigasi Laut
Navigasi laut adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau
bagaimana menganalisa, menentukan juga mempetakan suatu daerah di wilayah
perairan. Navigasi laut menggunakan alat seperti gps, peta laut, radar, echo
sounder, electronic chart, serta kompas. Dimana alat bantu tersebut mempunyai
fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Untuk dapat mencapai tujuan
selamat, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti : manusianya, alat yang
digunakan untuk bernavigasi, dan kapalnya itu sendiri, serta dengan
memperhatikan keadaan alam yang mempengaruhinya. Untuk mencapai efficiency yang
tinggi, seorang navigator harus memperhatikan semua sarana yang ada dan mampu
menggunakannya secara maksimal sesuai dengan keadaan yang ada serta
harus memperhatikan jarak yang ditempuh yang sependek mungkin, denagan memperhatikan
keselamatan kapal. (Arso, 1992)
Lalu
lintas pelayaran dewasa ini dipenuhi oleh kapal-kapal tradisional dan modern
yang dilengkapi dengan bermacam-macam sistem navigasi antara lain navigasi
elektronik. Sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi bidang pelayaran dari
tahun ke tahun sistem navigasi elektronik harus dikembangkan dan instrument
model terbaru diperkenalkan agar sepenuhnya dapat menunjang keselamatan
pelayaran. Pada gilirannya tuntutan kualitas profesional terhadap kemampuan
para perwira navigator juga semakin tinggi. Peranan sistem navigasi elektronik
dalam penentuan posisi sangat potensial dan merupakan bagian dari kegiatan
tugas jaga seorang perwira di anjungan. Pengunaan alat-alat seperti gps, peta laut, radar, echo sounder, electronic
chart, serta kompas sangat penting dalam dunia pelayaran. Dalam dunia
penangkapan ikan, alat tersebut sangat besar perannya disamping menggunakan
alat bantu pencari(Arso, 1992).
d.
Navigasi
Elektronik (Electronic Navigation)
Menurut Yoyok (2002), Ilmu
pelayaran yang menggunakan alat-alat elektronika sebagi pedoman pelaksanaan.
Dimanan penentuan posisi kapal pada peta laut ditentukan berdasarkan
penilikan-penilikan dengan menggunakan alat-alat elektronika, misalnya: Radar, Omega, Decca, Consul, radio dan satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar