Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798) Kelas Benih Sebar (Ringkasan SNI 01-6143-2006)
BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan, cara pengukuran, pengujian dan pemeriksaan benih udang windu Penaeus monodon Fabricius, 1798) kelas benih sebar.
PERSYARATAN PRODUKSI
Kualitatif
1) Nauplius : a) bebas virus, b) kecoklatan atau keabu-abuan, tidak pucat; c) berenang aktif, periode bergerak lebih lama dibandingkan dengan periode diam; d) organ tubuh lengkap, bersih, ukuran, dan bentuk normal; e) bersifat fototaksis positif.
2) Benur : a) transparan, kecoklatan atau kehitaman, tidak pucat, punggung tidak berwarna putih; b) berenang aktif, melawan arus; c) setelah mencapai PL10 organ tubuhnya sudah sempurna dan ekor membuka; d) responsif terhadap kejutan fisik dan cahaya; e) bebas virus; f) hepatopankreas dan usus selalu penuh.
3) Tokolan : a) hasil pemeliharaan lanjutan dari benur yang dihasilkan oleh panti benih lengkap atau skala rumah tangga; b) bentuk tubuh lurus dan memanjang; c) kondisi kulit dan karapak bersih (mencirikan proses penggantian kulit yang normal), tidak cacat dan bebas dari ektoparasit seperti jamur serta protozoa, usus penuh pakan, ekor mengembang sempurna; d) bergerak aktif mencari pakan; e) organ tubuh lengkap dan normal; f) bebas virus.
Kuantitatif
Kriteria kuantitatif benih udang windu kelas benih sebar seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Kriteria kuantitatif benih udang windu kelas benih sebar
CARA PENGUKURAN, PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN
1) Umur dan stadia : dihitung sejak telur menetas (nauplius), tokolan dihitung sejak penebaran nauplius. Stadia : berdasarkan perkembangan morfologis.
2) Panjang badan total : Nauplius, dimulai dari ujung depan hingga ujung belakang tubuh dengan menggunakan mikrometer okuler. Benur dan tokolan, dimulai dari ujung rostrum sampai ujung telson,dalam (mm).
3) Bobot tubuh : menggunakan timbangan analitik, satuan mg.
4) Ketahanan fisik : menurunkan salinitas secara mendadak dan pengujian dengan formalin.
5) Pengambilan contoh : metode pengambilan contoh dilakukan secara acak dari populasi setiap sampel ≥ 30 ekor.
6) Pengamatan kesehatan : a) parasit dan jamur : mikroskop dengan pembesaran >10 x 4; b) bakteri : dengan teknik isolasi c) virus : dengan metode PCR.
7) Pengujian respon : a) nauplius, bila diberikan cahaya, yang sehat akan berkumpul dekat cahaya; b) benur dan tokolan, menggerakkan air media pemeliharaan, yang sehat akan bergerak/berenang melawan arus atau diam di dasar menahan arus.
8) Penentuan keseragaman : dengan pengukuran panjang total. Contoh diambil dari ≥ 3 titik tiap wadah dengan keseluruhan contoh ≥ 30 ekor. Rumus: (Keseragaman = {1 – (simpangan baku/panjang total rata-rata } x 100 %)
REFERENSI
BSN, 2006. SNI 01-6143-2006 Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fab. 1798) Kelas Benih Sebar. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar