Produksi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak Dengan Teknologi Intensif (Ringkasan SNI 01-7246-2006)
BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi dan cara pemeriksaan produksi udang galah di tambak dengan teknologi intensif. Produksi udang vaname merupakan rangkaian kegiatan usaha budidaya yang seluruh sistemnya meliputi pra produksi, proses produksi, pemanenan dan pengelolaan limbah dilaksanakan secara terkendali.
PERSYARATAN PRODUKSI
Pra produksi
1) Tanah, persyaratan tanah tambak untuk pemeliharaan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Persyaratan tanah tambak untuk pemeliharaan
2) Air pasok, persyaratan kualitas air pasok seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Persyaratan kualitas air pasok
3) Air pemeliharaan, persyaratan kualitas air pemeliharaan seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel : Persyaratan kualitas air pemeliharaan
4) Wadah petak tandon pasok : kedap air, dekat dengan air pasok, ukuran mempunyai kapasitas tampung air ≥ 30 % dari volume air pemeliharaan.
5) Petak pemeliharaan : kedap air, luas petakan 0,3 - 0,5 ha, kedalaman air ≥ 120 cm dan ≤ 200 cm, pintu pemasukan dan pengeluaran air terpisah.
6) Petak pengelolaan limbah : kedap air (petak pengendapan, biofilter dan bioscreening).
7) Benih sesuai SNI 01-7252-2006.
8) Bioscreening : menggunakan ikan karnivora ukuran kecil.
9) Biofilter : menggunakan rumput laut, kekerangan, ikan herbivora dan omnivora.
10) Peralatan : tenaga listrik, peralatan lapangan dan alat panen.
11) Bahan kimia : desinfektan (kaporit 5 - 30 mg/l dan saponin 5 - 15 mg/l); kapur; pupuk; probiotik.
12) Pakan : kandungan protein sesuai SNI 01-2891-1992, serat kasar sesuai SNI 012891-1992 dan kadar air sesuai SNI 01-2891-1992.
Proses produksi
1) Penyiapan petakan tambak pemeliharaan : perbaikan konstruksi dan pelapisan lereng pematang tambak, pengolahan tanah dasar, pemberantasan hama menggunakan pestisida.
2) Persiapan air media : sterilisasi air dengan desinfektan (kaporit 30 mg/l), pemupukan dengan pupuk organik dan atau pupuk anorganik serta probiotik.
3) Padat tebar : Intensif I: ≤ 100 ekor/m2; Intensif II:100 -150 ekor/m2.
4) Pakan : bentuk, nomor, dosis dan frekuensi pakan seperti pada tabel di bawah ini
Tabel : Bentuk, nomor, dosis dan frekuensi pakan
5) Pengelolaan air, pergantian air harian pemeliharaan berkisar 5-15 % per hari.
CARA PENGUKURAN
1) Parameter fisik kualitas air : a) suhu : pada permukaan dan dasar wadah (pagi dan sore) dengan termometer; b) pH air : dengan pH meter atau kertas lakmus; c) salinitas : dengan salinometer; d) oksigen terlarut : dengan DO meter dilakukan pagi dan sore; e) alkalinitas : dengan metode titrasi; f) BOD : dengan alat HC–3500; g) ketinggian air : dengan penggaris atau papan skala; h) kecerahan air : dengan sechi disk.
2) Parameter kimia kualitas air : amonia, nitrit, nitrat, khlorin, bahan organik, dan padatan terlarut (diukur seminggu sekali) sesuai dengan APHA dan AWWA.
3) Parameter biologis kualitas air : jumlah plankton dengan haemocytometer.
4) Parameter fisik dan kimia kualitas tanah : pH dan redoks potensial dengan Redoks Potensio Meter (mV), bahan organik tanah dengan metoda Gravimetri.
5) Penggunaan bahan : pupuk, kapur dan desinfektan.
6) Penghitungan : a) padat tebar : mengalikan jumlah benih yang ditebar dengan luas wadah; b) berat rata-rata : membagi berat total dengan jumlah udang (g/ekor); c) populasi : menghitung jumlah individu udang dalam petakan melalui metode sampling; d) biomas : mengalikan jumlah populasi dengan berat rata-rata per ekor (g/kg); e) sintasan : dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah tebar (%).
REFERENSI
BSN, 2006. SNI 01-7246-2006 Produksi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak dengan Teknologi Intensif. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar