Kamis, 24 Mei 2018

Syarat Memilih Indukan Ikan Nila Berkualitas baik

Pemilihan indukan dalam pembenihan budidaya ikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk keberhasilan budidaya ikan, karena induk adalah salah satu faktor utama penentu kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan.

Pemilihan indukan ikan harus berdasarkan sifat dan kebutuhan induk supaya mampu hidup dan berkembang biak secara maksimal. Agar usaha pembenihan ikan menjadi lebih efisien maka harus dilakukan 3 hal, yaitu:
  1. pengadaan induk
  2. pemeliharaan calon induk
  3. peningkatan dan mempertahankan mutu induk
2 hal yang harus diperhatikan dalam usaha pembenihan ikan adalah:
  1. kuantitas calon induk
  2. kualitas calon induk
Cara Mudah Seleksi Indukan Ikan Nila sebagai Bibit

Perhitungan untuk menentukan berapa jumlah induk yang harus tersedia dalam suatu unit pembenihan, agar dapat menghasilkan benih sesuai dengan peluang atau pangsa pasar yang ada, maka dalam menghitung jumlah induk harus mempertimbangkan 4 aspek, yaitu:
  1. Skala usaha, yaitu satuan unit usaha terkecil dalam pembenihan ikan nila yang secara ekonomis masih mampu memberikan efisiensi dan keuntungan yang optimal.
  2. Kuantitas dan kontinuitas produksi, yaitu banyaknya produk (benih) yang harus dihasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam periode dan interval waktu tertentu secara terus menerus sesuai dengan target yang telah ditentukan.
  3. Produktifitas induk, yaitu kemampuan induk betina dari setiap pemijahan untuk menghasilkan benih ikan nila sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
  4. Mortalitas induk, yaitu prosentase jumlah induk yang hilang selama pemeliharaan (umur produktif) baik yang disebabkan oleh kematian/hilang atau sesuatu hal sehingga induk tersebut tidak berproduksi untuk menghasilkan telur.
Berdasarkan aspek di atas secara praktis jumlah induk ikan nila pada suatu kolam pemijahan ditentukan oleh induk jantan dan ukuran induk. Hal ini disebabkan sifat ikan nila memijah adalah di mana induk jantan akan membuat suatu daerah teritorial yang tidak boleh digangggu ikan lain. Dengan demikian jumlah ikan betina umumnya lebih banyak dari pada ikan jantan agar mudah memberi kesempatan pada jantan untuk dapat menemukan betina yang matang gonad.

Ciri-ciri induk betina ikan nila adalah sebagai berikut:
  1. Dagu relatif kecil berwarna putih.
  2. Sirip dada berwarna hitam dan pendek.
  3. Perut melebar berwarna putih.
  4. Bila perut diurut dari dada ke genitalia keluar cairan bening.
Ciri-ciri induk jantan ikan nila adalah sebagai berikut:
  1. Dagu menonjol berwarna merah.
  2. Sirip dada berwarna coklat kemerahan dan relatif panjang.
  3. Perut pipih warna hitam.
  4. Bila perut diurut dari dada ke genitalia tidak keluar cairan.
Berikut beberapa syarat Memilih Indukan Ikan Nila Berkualitas baik.
1. Indukan nila jantan maupun betina harus sudah benar-benar matang gonad, ciri-cirinya sudah berumur sekitar 5-6bulan, sisik teratur perilaku yang normal, tubuh tidak di tempeli parasit, tidak menunjukan adanya gejala penyakit klinis, tutup insang normal, berlendir normal serta induk betina biasanya perutnya membesar dan urogenitalnya berwarna merah.
2. Untuk pematangan gonad, ikan nila bisa di tebar terpisah dengan padat tebar 1-2 ekor/meter di beri pakan dengan kandungan protein 20 – 30 %. Setelah 20 -30 hari, lebih dari 75% ikan harusnya sudah matang gonad dan siap di pijahkan.
3. Bobot induk jantan minimum 250 gram dan betina minimum 200 gram. Panjang standar indukan ikan nila 25 cm untuk jantan, dan 22 untuk betina.
4. Kondisi sisik besar dan kasar (ctnoid). Indukan mempunyai pola sisik yang normal.
5. perbandingan antara tinggi dan panjang standar indukan adalah 1:2,1 hingga 1:2,7.
Idealnya, dalam memijahkan ikan nila di butuhkan induk betina dan jantan dengan perbandingan 3:1. Artinya tiga ekor betina dengan satu ekor pejantan. Padat tebar ideal adalah 3 ekor/meter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar