Senin, 28 Mei 2018

TEKNIK PEMIJAHAN IKAN

Pemijahan adalah suatu peristiwa pertemuan antara ikan jantan dengan ikan betina yang bertujuan untuk pembuahan telur oleh spermatozoa. Di kolam, pemijahan ikan nilem dapat dilakukan sepanjang tahun dengan cara mengatur kondisi lingkungan, perlu dilakukan manipulasi lingkungan yaitu dengan pengeringan dasar kolam dan pemberian air baru yang mengalir.
Ikan nilem betina mulai dapat dipijahkan pada umur 1,5 tahun dengan berat badan sekitar 100 gr.Untuk ikan nilem jantan sudah dapat dipijahkan sekitar umur 8 bulan. Induk ikan betina dapat dipijahkan sekitar 3 atau 4 bulan sekali.
Untuk membedakan induk ikan nilem jantan dan betina dapat dilakukan dengan cara memijit pada bagian perut ke arah anus. Pada induk ikan nilem jantan akan mengeluarkan cairan putih susu dari lubang genetalnya,sedangkan ikan betina tidak. Induk ikan nilem betina yang sudah matang telur dapat dilihat dengan perutnya yang relatif membesar dan lunak apabila diraba, serta dari lubang genetalnya akan keluar cairan kekuningan bila bagian perut dipijit perlahan-lahan ke arah anus.
Kondisi ekologis sebagai faktor luar yang berperan penting terhadap pemijahan ikan adalah cahaya, suhu, oksigen, dan derajat keasaman. Aliran air juga memegang peranan penting dalam proses pemijahan. Sebagian ikan memijah pada sore hari menjelang malam dan sebagian lagi memijah pada dini hari menjelang pagi. Selain faktor lar tersebut, faktor dari dalam (internal) juga beperan penting dalam proses pemijahan ikan. Faktor internal tesebut antara lain kematangan telur dan ketersediaan hormon tertentu di dalam tubuhnya.
Terdapat beberapa sistem dalam proses pemijahan ikan nilem yaitu
  1. Sistem tradisional
Dalam sistem tradisional dibagi atas 2 yaitu  sistem kurungan dan kantong. Sistem kurungan tidak memerlukan kolam khusus untuk pemijahan, kolam pemijahan berlaku juga sebagai kolam penetasan. Ruang penetasan ditempatkan pada salah satu sudut kolam dekat dengan aliran air dan diberi rumput-rumputan atau ijuk. Setelah induk ikan memijah, segera dipindahkan dari kolam pemijahan dan ditutup dengan kurungan dari kain kasa yang berbingkai atau menggunakan daun kelapa. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi telur-telur ikan dari kemungkinan dimakan induknya. Sebagai peneduh dalam kolam pemijahan dapat diletakkan daun kelapa atau daun pisang. Proses pemijahan biasanya berlangsung pagi hari.
Pemijahan menggunakan sistem kantong diperlukan sebuah kolam untuk pemijahan dan 1 kolam untuk prosese penetasan telur. Kolam pemijahan memiliki dasar kerikil dan berpasir, kolam penetasan dibuat 2 kolam yang bisa bergantian agar tidak terlalu lama dalam menunggu masa pergantian pemijahan pada tahap berikutnya. Pada proses pemijahan kolam pemijahan dapat ditutup dengan lapisan rumput atau ijuk, ikan memijah dengan bantuan aliran air deras, telur akan mengalir ke dalam kolam penetasan (Handayani, 1988).
  1. Sistem Tradisional yang Diperbaiki
Pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan sistem tradisional. Pada cara ini dasar kolam diberi hapa untuk memudahkan memindahkan telur ke kolam penetasan atau ke corong penetasan. Hapa adalah tempat pemijahan ikan yang ditempatkan ke dalam kolam yang terbuat dari kainkasa yang halus agar pergerakan ikan dapat dibatasi. Segera setelah induk ikan nilem memijah hapa diangkat dan telur-telurnya dapat dipindahkan (Handayani, 1988).
  1. Sistem Kawin Suntik (Induce breeding)
Sistem ini adalah usaha untuk memproduksi benih ikan secara optimal yang tidak tergantung pada musim. Disamping itu metode ini dapat digunakan untuk memproduksi benih ikan dari induk yang tidak mau memijah secara alami, sehingga dalam proses pemijahan harus dirangsang dengan kelenjar hipofisa atau dengan hormon buatan. Hal  yang perlu diperhatikan dalam penyuntikan yaitu pemilihan hormon dosis yang tepat bagi induk, waktu dan frekuensi penyuntikan, serta penanganan induk. Tingkat keberhasilan pemijahan dengan cara ini sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonatnya. Apabila kematangan gonatnya kurang, maka hasilnya juga kurang bagus, bisa-bisa malah tidak memijah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar