Ikan patin adalah jenis ikan yang sangat diminati karena
rasa dagingnya yang lezat. Oleh karena itu menjadi peluang usaha yang
menjanjikan dalam budidaya ikan. Untuk melakukan budidaya ikan patin, terlebih
dahulu harus melakukan pembenihan. Untuk melakukan pembenihan, terlebih dahulu
harus melakukan seleksi indukan.
Seleksi adalah kegiatan memilih atau
memisahkan antara induk-induk yang sudah matang gonad, atau matang telur dengan
yang belum. Tujuannya untuk mendapatkan induk-induk yang siap mijah, dimana telur
bisa dibuahi dan spermanya bisa membuahi. Kegiatan ini dilakukan setelah
pematangan gonad dan sebelum pemijahan.
Sebelum seleksi air kolam disurutkan
hingga setinggi 5 cm. Induk ditangkap satu persatu, lalu dilihat kematangan
gonadnya. Induk yang matang gonad dimasukan dalam plastik atau karung yang
halus dan basah, kemudian diangkut ke bak pemberokan, sedangkan induk yang
belum matang gonad dikembalikan lagi ke kolam.
Tanda-tanda induk yang sudah matang
atau siap memijah dapat dilihat dari keadaan perut, lubang kelamin dan
gerakannya. Induk betina yang siap memijah ditandai dengan perutnya yang
gendut, lubang telur membengkak, berwarna kemerahan dan gerakannya yang lamban.
Sedangkan induk jantan yang matang
kelamin ditandai dengan warna tubuh lebih cerah, alat kelamin berwarna
kemerahan, kemudian bila diurut keluar cairan berwarna putih susu. Pengurutan
harus hati-hati dan pelan agar spermanya tidak terlalu banyak keluar. Selain
itu juga agar induk jantan tidak stress.
Selain ciri-ciri diatas, induk patin
yang akan dipijahkan harus sehat dan tidak luka. Induk yang sakit atau terluka
dapat menghambat proses pemijahan. Kadang-kadang induk-induk itu tidak memijah.
Karena itu seleksi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak sembarangan.
Untuk menjaga agar tidak menular kepada induk-induk yang lain, maka Induk-induk
yang sakit atau luka harus dipisahkan.
Indukan ikan patin bisa dipijahkan setelah umur 2 sampai 3
tahun sehingga telah memiliki berat badan 3-5 kg per ekor.
Ciri-ciri indukan betina ikan patin adalah:
- memiliki bentuk urogenital
bulat
- perut relatif lebih mengembang
dibandingkan induk jantan.
Ciri-ciri indukan betina ikan patin adalah:
- memiliki papila
- bagian perut lebih ramping.
Induk betina ikan patin yang matang gonad mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
- bagian perut membesar ke arah
lubang genital berwarna merah, membengkak dan mengkilat agak menonjol
serta jika diraba bagian perut terasa lembek.
Ciri-ciri induk jantan ikan patin yang dapat dipijahkan
adalah sebagai berikut:
- bila bagian perut diurut ke arah
anus akan keluar cairan putih dan kental.
Indukan ikan patin yang telah diseleksi selanjutnya diberok
(dipuasakan) selama 1-2 hari. Selama pemberokan induk ikan, air terus menerus
dialirkan ke kolam/wadah pemberokan.
Tujuan pemberokan indukan ikan patin adalah untuk mengurangi
kadar lemak pada saluran pengeluaran telur. Oleh sebab itu selama pemberokan
induk ikan tidak diberi makan.
Bila bagian perut induk ikan betina masih tampak membesar
setelah pemberokan, induk ikan tersebut dikanulasi (dilakukan penyedotan telur
ikan dengan kateter) untuk menetukan apakah induk ikan tersebut sudah siap
dipijahkan.
Kanulasi bertujuan untuk mengetahui derajat kematangan gonad
induk betina dengan mengukur keseragaman diameter telur.
Kanulasi dilakukan dengan cara:
- Menyedot telur dengan
menggunakan selang kecil (kateter) berdiameter 2-2,5 mm.
- Selang kecil tersebut
dimasukkan ke dalam lubang urogenital sedalam 4 - 6 cm ke dalam ovarium.
- Ujung selang yang lain dihisap
dengan mulut selanjutnya selang tadi ditarik keluar dari lubang
urogenital, lalu ditiup untuk mendorong telur keluar dari selang.
- Telur yang keluar dari selang
ditampung pada lempeng kaca tipis atau pada wadah lain.
- Selanjutnya telur tersebut
diukur garis tengahnya menggunakan penggaris.
- Bila 90-95% telur memiliki
garis tengah 1,0-1,2 mm, berarti induk betina tersebut dapat dipijahkan.
- Selain itu ciri-ciri telur yang
telah matang adalah akan cepat mengering atau saling berpisah bila
diletakkan dipunggung tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar