Jenis-Jenis Wadah Budidaya Ikan
Dalam budidaya
ikan air tawar dan laut, ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan antara
lain adalah kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung. Kolam
dapat digunakan sebagai wadah untuk budidaya ikan air tawar sedangkan bak,
akuarium, jaring terapung dapat digunakan untuk melakukan budidaya ikan air
tawar dan laut. Kolam dan bak berdasarkan defenisinya dibedakan karena kolam
dalam bahasa Inggrisnya pond adalah suatu wadah yang dapat menampung air dalam
luasan yang terbatas, sengaja dibuat oleh manusia dengan cara melakukan
penggalian tanah pada lahan tertentu dengan kedalaman rata -rata berkisar
antara 1,5 – 2,0 m dan sumber air bermacam- macam. Sedangkan bak atau tanki
adalah suatu wadah budidaya ikan yang sengaja dibuat oleh manusia yang berada
diatas permukaan tanah yang dapat menampung air dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat bak
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Jenis-jenis kolam dapat dibedakan berdasarkan
sistem budidaya yang akan diterapkan dan sumber air yang digunakan. Sedangkan
jenis-jenis bak atau tanki ini biasanya dikelompokkan berdasarkan bahan baku
pembuatannya yaitu yang terbuat dari beton disebut bak beton, yang terbuat dari
kayu dilapisi dengan plastik disebut bak plastik, yang terbuat dari serat fiber
disebut bak fiber. Akuarium merupakan salah satu wadah yang digunakan untuk
budidaya ikan yang terbuat dari kaca dan mempunyai ukuran tertentu. Jaring
terapung merupakan suatu wadah budidaya ikan air tawar dan laut yang sengaja
dibuat oleh manusia untuk membatasi air yang berada dalam suatu perairan umum
(danau, laut, waduk, sungai) agar
1. Kolam
Jenis-jenis
kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan
diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan yaitu :
1. Tradisional/ekstensif,
kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian
kolamnya terbuat dari tanah
2. Semi intensif, kolam yang
digunakan adalah kolam yang
bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar
kolamnya terbuat dari tanah
3. Intensif, kolam yang
digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok
Jenis-jenis
kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah kolam air mengalir/ running water dengan sumber air berasal
dari sungai atau saluran irigasi dimana pada kolam tersebut selalu terjadi
aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik) dan kolam air tenang/ stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya
adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air
yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5
– 5 l/detik)
dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.
Jenis-jenis
kolam yang dibutuhkan
untuk membudidayakan ikan
berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kolam antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan,
kolam pemeliharaan/ pembesaran, kolam pemberokan induk.
Kolam pemijahan
adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat
perkawinan
induk-induk ikan budidaya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran
besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali
pemijahan. Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar
kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu
berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas
membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan kedalaman air 0,75 – 1,00
m.
Kolam pemijahan
sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan
pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam
pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumput-rumput liar
Kolam penetasan
adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan , sebaiknya dasar
kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur
yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran
kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan
pemeliharaan larva, ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m
Kolam
pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan
sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi) . Kolam
pemeliharaan biasanya dapat
dibedakan
menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif
atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika
dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan
Kolam
pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang
akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh
Bak
Wadah budidaya
ikan selanjutnya adalah bak atau tanki yang dapat
digunakan untuk melakukan budidaya ikan.
Berdasarkan proses budidaya ikan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan
dengan skala produksi budidaya dan hampir sama dengan kolam dimana dapat
dikelompokkan
menjadi bak pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan dan bak pemberokan.
Bak yang
digunakan untuk melakukan pemijahan ikan biasanya adalah bak yang terbuat dari
beton atau fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk melakukan
pemeliharaan larva ikan.
Akuarium
Akuarium
merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam
perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut
biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan
hias. Akuarium ini terbuat dari bahan kaca dimana penamaan akuarium ini berasal
dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan area yang berarti ruang. Jadi
akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni,
yang dapat diawasi dan dinikmati.
Akuarium yang
digunakan untuk budidaya ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung
dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budidaya ikan juga dapat
berfungsi sebagai penghias ruangan dimana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya
oleh penggemarnya.
Berdasarkan fungsinya,
akuarium dapat dibedakan antara lain adalah :
1. Akuarium Umum
Akuarium ini
diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias
ruangan.
Syarat akuarium umum :
a. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi
dengan ruangan.
b. Alat perlengkapan akuarium
meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain yang diletakkan
tersembunyi supaya nampak alami.
c. Usahakan dasar akuarium
tampak alami
d. Tanaman
disusun dengan estetika
e. Jenis ikan yang dipelihara
harus harmonis
Jenis akuarium
ini biasanya digunakan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat
dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut
dari jenis ikan hias maupun ikan konsumsi.
2. Akuarium Kelompok
Ikan-ikan yang
dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis/sekeluarga serta
ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan
yang dipelihara.
Syarat akuarium kelompok :
a. Jenis ikan yang dipelihara
harus masih sekarabat
b. Susunan tanaman air
disesuaikan dengan ikan yang dipelihara.
Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk
memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari
ikan air tawar dan laut
3. Akuarium Sejenis
Dalam akuarium
ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis
untuk mengembang-biakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk
membudidayakan ikan air tawar dan laut
4. Akuarium Tanaman
Dalam akuarium
ini yang memegang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukan kedalam akuarium
untuk penghias dan pemelihara tanaman
Keramba Jaring Apung (KJA)
Wadah budidaya
ikan selanjutnya yang dapat digunakan oleh masyarakat yang tidak memiliki lahan
darat dalam bentuk kolam, masyarakat dapat melakukan budidaya ikan di perairan
umum. Budidaya ikan dengan menggunakan karamba merupakan alternatif wadah
budidaya ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan karena seperti diketahui
wilayah Indonesia ini terdiri dari 70% perairan baik air tawar
maupun air
laut. Dengan menggunakan wadah budidaya karamba dapat diterapkan beberapa
sistem budidaya ikan yaitu secara ekstensif, semi intensif maupun
intensif disesuaikan dengan kemampuan para
pembudidaya ikan. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan dalam membudidayakan
ikan dengan karamba ada beberapa antara lain adalah karamba jaring terapung,
karamba bambu tradisional dengan berbagai bentuk bergantung pada kebiasaan
masyarakat sekitar. Teknologi yang digunakan dalam membudidayakan ikan dengan
karamba ini relatif tidak mahal dan sederhana, tidak memerlukan lahan daratan
menjadi badan air yang baru serta dapat meningkatkan produksi perikanan
budidaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar