Outbreeding adalah perkawinan antara individu-individu yang tidak sekerabat (berbeda induknya), masih dalam satu varietas atau beda varietas. Outbreeding ini akan menghasilkan heterozigositas yang akan menguatkan individu-individunya terhadap perubahan lingkungan yang biasa disebut juga mempunyai fitnes yang tinggi. Fitnes yaitu kemampuan relative pada organisma untuk bertahan hidup dan pemindahan gen untuk generasi berikutnya. Individu yang mempunyai heterosigositas yang tinggi maka akan mempunyai fitness yang tinggi pula. Oleh karena itu untuk memperoleh induk ikan yang mempunyai kemampuan hidup yang tinggi sebaiknya dalam proses budidaya harus dilakukan perkawinan yang terseleksi.
Sedangkan crossbreeding atau hibridisasi merupakan
program persilangan yang dapat diaplikasikan pada ikan, udang, kerang-kerangan
maupun rumput laut. Hasil dari program ini dapat menghasilkan individu-individu
yang unggul, kadang-kadang ada juga yang steril dan dapat menghasilkan strain
baru (Rustidja, 2005). Hibridisasi akan mudah dilakukan apabila dapat dilakukan
reproduksi buatan seperti halnya ikan mas dan ikan nila, dimana dapat dilakukan
striping telur dan sperma. Selain itu ada defenisi lain dari hibridisasi yang
sebenarnya tidak jauh berbeda. Hibridisasi adalah perkawinan antara spesies
yang berbeda. Hibridisasi atau persilangan merupakan suatu upaya untuk
mendapatkan kombinasi antara populasi yang berbeda untuk menghasilkan keturunan
yang memiliki sifat unggul. Berdasarkan hal tersebut para ahli genetika
perikanan membagai hibridisasi ke dalam dua macam yaitu :
1. Interspecifik hibridisasi
yaitu perkawinan antara spesies yang berbeda.
Intraspecipik hibridisasi yaitu perkawinan dalam
satu species
Hasil dari
beberapa jenis ikan yang dilakukan persilangan biasanya paling mudah
memperhatikan karakter fenotipe kualitatif misalnya :
1. Warna tubuh, dimana dapat
dilakukan persilangan antara ikan yang mempunyai warna antara lain :
x Ikan warna
tubuh Albino disilangkan dengan ikan berpigmen normal
x
|
Ikan
|
|
berwarna
|
|
|
kuning/merah/putih
|
|
||
|
disilangkan
|
dengan
|
ikan
|
|
|
berwarna
hijau/biru/abu-abu
|
|||
x
|
Ikan
|
berwarna
|
bintik
|
|
|
disilangkan
|
dengan
|
ikan
|
|
|
tanpa bintik
|
|
|
2. Tipe sirip pada ikan dapat
dilakukan persilangan antara ikan yang mempunyai sirip antara lain:
x Ikan bersirip kumpay
disilangkan dengan ikan bersirip normal
x Ikan bersirip kumpay
disilangkan dengan ikan yang ekornya membundar
3. Pola sisik pada ikan dapat
dilakukan persilangan antara ikan yang mempunyai sisik antara lain:
x Ikanbersisik
bergaris disilangkan dengan ikan yang tidak mempunyai sisik
x Ikan bersisik menyebar/kaca
disilangkan dengan ikan yang bersisik penuh
4. Bentuk tubuh ikan
Dalam kegiatan
hibridisasi ini biasanya akan dihasilkan individu baru pada ikan konsumsi yang
sudah dilakukan misalnya melakukan
persilangan
antara ikan nila hitam dengan ikan nila putih akan dihasilkan ikan nila yang
berwarna tubuh ikan merah. Pada umumnya jenis -jenis ikan hias yang dihasilkan
oleh para pembudidaya ikan banyak yang diperoleh dari hasil persilangan. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan dalam produksi benih ikan hias baru-baru
ini dari suatu populasi yakni persilangan antar varitas atau strain
(hibridisasi intervaritas) yang memiliki tampilan morfologi dari spesies yang
sama. Hibridsasi intervaritas adalah mempersilangkan antara induk jantan dan
induk betina yang berasal dari spesies yang sama namun minimal memiliki dua
karakter fenotipe tampilan morfologi yang berbeda (Kirpichnikov, 1981).
Disamping itu, karakter lain dari hasil persilangan antara varitas adalah
fertile yakni dari masing-masing jenis kelamin masih tetap mampu untuk
menghasilkan keturunan walaupun peluang dari benih keturunan tersebut cenderung
memiliki karakter fenotipe tampilan morfologi yang bervariasi.
Hibridisasi
merupakan persilangan antara varitas atau spesies yang
secara
morfologis memiliki perbedaan. Kirpichnikov (1981), menyatakan bahwa perbedaan
yang paling menonjol yang digunakan dalam hibridisasi intervaritas adalah
perbedaan warna, bentuk, ukuran dan kelengkapan biologis lain yang melekat pada
organ tubuh. Perolehan ikan hybrid sangat bergantung pada karakter dari induk.
Waynorovich dan Horvarth (1980) menyatakan bahwa ikan hasil hibridisasi
interspesies adalah steril. Disamping itu rata-rata ukuran
morfometrik dan
meristik dari ikan hibrid kebanyakan berada pada pertengahan (intermediate)
diantara nilai rata-rata morfometerik dan meristik induk.
Hibridisasi
merupakan metode yang digunakan dalam upaya memperoleh ikan keturunan baru.
Matsui (1935) menyatakan bahwa banyaknya varitas pada ikan maskoki merupakan
akibat dari perkawinan antara mutan dengan induk asal atau antara mutan dengan
mutan dari induk yang sama sehingga secara morfologi terdapat varitas ikan
maskoki baru. Hibridisasi didasarkan
pada perbedaan tampilan morfometrik dan
meristik. Metode paling banyak dilakukan oleh petani ikan maskoki adalah
hibridisasi karena disamping memiliki varitas yang banyak, pada ikan keturunan
sering diperoleh warna, bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda sehingga jumlah
varitas akan lebih banyak. Kirpichnikov (1981) menyatakan bahwa hasil perlakuan
hibridisasi tidak hanya dilihat dari tampilan morfologi namun harus dilakukan
pula pengukuran morfometrik dan meristik karena data yang diperoleh merupakan
refleksi dari kekuatan penurunan karakter dari sumber gamet disamping kondisi
lingkungan terjadi pada saat pembelahan sel mulai bekerja.
Beberapa
spesies ikan air tawar yang sering digunakan dalam kegiatan persilangan adalah
spesies-spesies ikan yang memiliki varitas yang banyak dan memiliki karakter
morfologi yang dapat dibedakan secara jelas seperti populasi spesies ikan hias
yang terdiri dari spesies
ekor pedang (Xyphophorus maculatus ), ikan guppi (Poecilia
reticulata) dan ikan maskoki (Carassius auratus). Sementara pada
spesies ikan konsumsi, adalah ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan nila (Oreochromis
niloticus) dan spesies ikan konsumsi lain karena disamping memiliki
berbagai varitas juga keturunan hibrid telah mampu untuk dibudidayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar