Minggu, 06 November 2016

Mangrove, Manfaat dan Fungsi

Mangrove, Manfaat dan Fungsi


Mangrove merupakan jenis tumbuhan yang umumnya hidup di perairan dekat pantai, pohon ini juga dapat beradaptasi sedemikian rupa sehingga akan mampu untuk hidup di lingkungan berkadar garam tinggi seperti lingkungan laut. Sedangkan hutan mangrove atau hutan bakau adalah komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis yang didominasi beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang di air payau dan dipengaruhi pasang surut air laut. Mangrove juga merupakan flora yang tumbuh di kawasan pantai dan memiliki toleransi terhadap kandungan garam. Mangrove diketahui memiliki manfaat dalam proses daur nutrien dimana mangrove merupakan penghasil nutrien bagi ekosistem di sekitarnya.
Mangrove biasanya tumbuh di tempat-tempat terjadinya pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Mangrove juga biasa dijumpai di teluk-teluk yang terlindungi dari gempuran ombak, maupun disekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawa dari hulu. Mangrove juga bisa tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pada pantai-pantai yang datar. Mangrove biasanya tumbuh secaran meluas. Mangrove tidak tumbuh di pantai yang terjal dan berombak besar dengan arus pasang surut yang kuat, karena hal ini tidak memungkinkan terjadinya pengendapan lumpur dari pasir, sebagai substrat yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Ekosistem bakau sifatnya khas, karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah, salinitas tanahnya tinggi, mengalami daur penggenangan oleh air pasang surut air laut.
Dikawasan Indonesia hutan mangrove dapat kita jumpai keberadaanya di Dangkalan Sunda, yang relative tenang, bermuara di sungai besar. Mangrove juga terdapat dipulau lain yakni di pantai timur sumatera dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Dipantai utara jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduk terhadap lahan. 
Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 2,5 hingga 4,5 juta hektar, angka ini menyatakan bahwa mangrove di Indonesia adalah mangrove terluas di dunia, karena mencapai 25 persen dari total luas mangrove di dunia. Di bagian timur Indonesia, di tepi dangkalan sahul, hutan mangrove yang masih baik terdapat di barat daya Papua, terutama di sekitar teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia.
Dari sekian banyak wilayah di Indonesia yang terkenal dengan hutan mangrovenya marilah kita menjelajah lebih dalam ke daerah Kalimantan Timur. Kawasan hutan bakau di daerah Tarakan ini berkisar di angka 21 Hektar, dimana begitu banyak ragam jenis tanaman mangrove yang bisa dinikmati. Fungsi hutan bakau Tarakan ini juga sebagai paru – paru kota Tarakan yang memang menggunakan hutan ini sebagai kawasan penghasil udara bersih untuk masyarakat.
Kegiatan penelitian sering dilakukan oleh para peneliti di kawasan hutan bakau ini dimana memang dilakukan untuk menjaga dan mengembangkan potensi hutan bakau Tarakan secara lebih optimal. Keberadaan hewan monyet berhidung panjang yang sering disebut oleh masyarakat setempat sebagai monyet Belanda adalah sajian pemandangan yang menarik. Monyet ini dalam bahasa ilmiahnya adalah monyet Bekantan yang merupakan penghuni asli hutan bakau Tarakan. Ikan Gelodok yang sering terlihat pada saat air laut surut membuat sebuah pemandangan yang unik karena kumpulan ikan ini akan meloncat – loncat mencari tempat perlindungan karena adanya proses surut air laut.
Hutan Mangrove Margomulyo terletak di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan mangrove ini merupakan hasil pembebasan lahan yang dilakukan oleh kota Balikpapan untuk dijadikan kawasan konservasi tumbuhan bakau.
Beberapa jenis vegetasi yang tumbuh dikawasan ini diantaranya  jenis Rhizophora (bakau), Avicennia alba (api-api hitam), Nypa fruticans (nipah,  Sonneratia caseolaris (pidada), dan Cerbera spp.( bintaro). Selain ditumbuhi tanaman bakau kawasan ini merupakan tempat tinggal beberapa satwa liar seperti bekatan dan beberapa jenis burung.
Untuk menelusuri kawasan ini sudah disediakan jalur tracking yang terbuat dari kayu ulin. Selain itu ada juga menara pengawas dan beberapa gazebo sehingga membuat tempat ini sangat cocok untuk kegiatan wisata. Sesekali pengunjung dapat bertemu dengan penduduk lokal yang sedang mencari kijing (sejenis siput), atau yang sedang mencari kepiting
Hutan Mangrove Center Kariangau terletak di Graha Indah, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur. Mangrove centre ini mempunyai luas sekitar 150 hektare.\
Ada 40 jenis mangrove tumbuh di Mangrove Center. Bakau atau Rhyzopora mucronata menjadi tumbuhan dominan. Dilokasi mangrove centre ini juga terdapat tidak kurang dari 400 ekor bekantan (Nasalis larvatus, atauproboscis monkey, kera berhidung mancung dan berbulu oranye). Bekantan ini dapat dijumpai terutama pada saat menjelang sore ketika mereka mencari makan.  Pemandangan ini dapat dijumpai pengunjung sambil menelusuri sungai dengan menggunakan kelotok didalam kawasan mangrove centre.
Ada pula Hutan mangrove yang berada di Bontang yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Hutan mangrove ini berada di perumahan BSD (Bukit Sekatup Damai). Dari awal dibuka untuk umum di setiap weekend selalu ramai pengunjung. Tetapi semakin ramainya pengunjung maka semakin parah pula sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung. Dan hal itu membuat kawasan mangrove BSD menjadi kotor.
Selain untuk tempat wisata Hutam mangrove mempunyai fungsi lain. Fungsi hutam mangrove dapat memberi banyak manfaat baik secara tidak langsung (non economic value) maupun secara langsung kepada kehidupan manusia (economic vallues). Beberapa manfaat mangrove antara lain:
·         Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai.
Salah satu peran dan sekaligus manfaat ekosistem mangrove, adalah adanya sistem perakaran mangrove yang kompleks dan rapat, lebat dapat memerangkap sisa-sia bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari bagian daratan. Proses ini menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu karang. Karena proses ini maka mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Akar pohon mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi. Buah vivipar yang dapat berkelana terbawa air hingga menetap di dasar yang dangkal dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
·         Menjernihkan air.
Akar pernafasan (akar pasak) dari api-api dan tancang bukan hanya berfungsi untuk pernafasan tanaman saja, tetapi berperan juga dalam menangkap endapan dan bisa membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang datang dari daratan dan mengalir ke laut. Air sungai yang mengalir dari daratan seringkali membawa zat-zat kimia atau polutan. Bila air sungai melewati akar-akar pasak pohon api-api, zat-zat kimia tersebut dapat dilepaskan dan air yang terus mengalir ke laut menjadi bersih. 
·         Mengawali rantai makanan.
Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air. Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikro organisme (bakteri dan jamur). Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil air yang pada gilirannya menjadi mangsa hewan yang lebih besar serta hewan darat yang bermukim atau berkunjung di habitat mangrove.
·         Melindungi dan memberi nutrisi.
Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
·       Manfaat bagi manusia.
Masyarakat daerah pantai umumnya mengetahui bahwa hutan mangrove sangat berguna dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pohon mangrove adalah pohon berkayu yang kuat dan berdaun lebat. Mulai dari bagian akar, kulit kayu, batang pohon, daun dan bunganya semua dapat dimanfaatkan manusia. 
Adapun beberapa kegunaan pohon mangrove yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:
·         Tempat tambat kapal.
Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam keadaan cuaca buruk pohon mangrove dapat dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal dengan mengikatkannya pada batang pohon mangrove.
·         Obat-obatan.
Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet dan obat-obatan. Macam-macam obat dapat dihasilkan dari tanaman mangrove. Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit. Secara tradisional tanaman mangrove dipakai sebagai obat penawar gigitan ular, rematik, gangguan alat pencernaan dan lain-lain. 
·         Pakan dan makanan.
Daunnya banyak mengandung protein. Daun muda pohon api-api dapat dimakan sebagai sayur atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis api-api mengandung banyak nectar atau cairan yang oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila memasaknya hati - hati dapat pula dimakan.
·         Bahan mangrove dan bangunan.
Batang pohon mangrove banyak dijadikan bahan bakar baik sebagai kayu bakar atau dibuat dalam bentuk arang untuk kebutuhan rumah tangga dan industri kecil. Batang pohonnya berguna sebagai bahan bangunan. Bila pohon mangrove mencapai umur dan ukuran batang yang cukup tinggi, dapat dijadikan tiang utama atau lunas kapal layar dan dapat digunakan untuk balok konstruksi rumah tinggal. Batang kayunya yang kuat dan tahan air dipakai untuk bahan bangunan dan cerocok penguat tanah. Batang jenis tancang yang besar dan keras dapat dijadikan pilar, pile, tiang telepon atau bantalan jalan kereta api. Bagi nelayan kayu mangrove bisa juga untuk joran pancing. Kulit pohonnya dapat dibuat tali atau bahan jaring.
Selain mempunyai manfaat mangrove juga mempunyai fungsi seperti Fungsi Fisik, Fungsi Biologis dan Fungsi Ekonomis. Fungsi Fisik dari mangrove yaitu dapat dijadikan untuk menjaga agar garis pantai tetap stabil,  melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi, menahan badai atau angin kencang dari laut, menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru, menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar, mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2. Fungsi Biologis dari mangrove yaitu menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan, tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang, tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak dari burung dan satwa lain, serta sebagai sumber plasma nutfah & sumber genetic dan merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota. Selain kedua fungsi tersebut mangrove juga punya fungsi ekonomis yang dapat di manfaatkan untuk pendapatan daerah seperti penghasil kayu yang digunakan untuk kayu bakar, arang, bahan bangunan, penghasil bahan baku industri seperti pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain, dan penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak silvofishery serta sebagai tempat wisata, penelitian & pendidikan.(DIPS, FO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar