Produksi Rumput Laut Cottonii (Kappaphycus alvarezii) dengan Metode Apung Sistim Jalur (Ringkasan SNI 01-6429.1-2000)
BATASAN
Standar ini menetapkan persyaratan produksi, dan cara pemeriksaan rumput laut cottonii dengan metode apung sistim jalur
PERSYARATAN PRODUKSI
Pra produksi
1) Lokasi : terlindung dari gelombang dan angin kencang, kedalaman perairan 5 - 20 meter, perairan bersih tidak tercemar, pergerakan air teratur dengan kecepatan arus 20 – 40 cm/dtk, salinitas 28-34 ppt, dasar perairan pasir berbatu karang dan tidak berlumpur, lokasi mudah terjangkau dan tidak terdapat pada alur pelayaran dan jauh dari muara sungai, peruntukan lokasi diatur oleh RUTR daerah/wilayah.
2) Sarana pembesaran : rangka terbuat dari bambu, kayu dan paralon yang dirakit berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 2,5 – 5 m dan panjang 5 – 7 m pada setiap ujungnya setiap unit dipasang jangkar dan bendera, satu unit metoda ini terdiri dari 5 – 8 petak.
3) Bahan : bibit yang digunakan berumur 25 – 35 hari dengan berat 50 – 100 gr.
4) Peralatan : bambu, tali PE dan tali rapia; peralatan lapang ( gunting, keranjang, pisau, gergaji, timbangan, keranjang, perahu); alat ukur kualitas air (suhu, salinitas, oksigen, pH, dll).
Proses Produksi
1) Kualitas air : suhu 26°C – 32°C, salinitas : 28 ppt – 34 ppt, pH 7 – 8,5, oksigen terlarut min 5 ppm, kecerahan 5 m, bahan organik lebih dari 50 ppm.
2) Jarak tanam : jarak antar rumpun pada satu tali jalur antara 25 – 30 cm, sedangkan jarak antar tali jalur 30 cm.
3) Pengontrolan : dilakukan setiap hari untuk membersihkan tanaman dari tanaman lain, perbaikan tali yang kendor, penyulaman (pada minggu pertama).
4) Waktu pemeliharaan : lama pemeliharaan rumput laut basah kelas konsumsi antara 45 – 50 hari.
5) Pemanenan : produksi pembesaran per rakit per periode ukuran panen 50-100 gr menjadi 500-750 gr/rumpun, 10-15 kg menjadi 60-100 kgt/rakit.
CARA PEMERIKSAAN
1) Kualitas air media pemeliharaan : suhu dilakukan dengan termometer, salinitas dengan refraktometer, oksigen terlarut dengan DO Meter, tes kit quality mengukur kualitas air lainya dengan petunjuk kerja disesuaikan dengan masing masing alat. Frekuensi pengukuran min 2 kali seminggu.
2) Cara pengukuran produksi : berat akhir pemanenan dikurangi berat awal (saat tanam).
3) Cara pengukuran waktu pemeliharaan : dilakukan dengan mencatat waktu mulai tanam sampai saat panen dilakukan.
REFERENSI
BSN, 2000. SNI 01-6429.1-2000 Produksi Rumput laut cottonii (Kappaphycus alvarezii) dengan Metode Apung Sistim Jalur. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
https://www.google.co.id/search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar