Rabu, 16 Agustus 2017

KLASIFIKASI LAMUN

KLASIFIKASI LAMUN 

Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas Angiospermae. Dari 4 famili lamun yang diketahui, 2 berada di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae dominan merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut.  
Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut. Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap salinitas yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Lamun juga memiliki karakteristik tidak memiliki stomata, mempertahankan kutikel yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air.
Tumbuhan lamun terdiri dari akar rhizome dan daun . Rhizome merupakan batang yang terpendam dan merayap secara mendatar dan berbuku-buku. Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga. Pada buku tumbuh pula akar (Nontji,1993). Lamun memiliki daun-daun tipis yang memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air (Nybakken, 1992). Bentuk daun seperti ini dapat memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun dan air, juga memaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun (Philips dan Menez, 1988).
 Secara lengkap klasifikasi beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai Indonesia (Phillips dan Menez,1988) adalah sebagai berikut :
 Divisi                             : Anthophyta
 Kelas                             : Angiospermae
 Subkelas                       : Monocotyledonae
 Ordo                             : Helobiae
 Famili                            : Hydrocharitaceae
 Genus                           : Enhalus
 Species                          : Enhalus acoroides
 Genus                           : Halophila
 Species                         :  Halophila decipiens
                                     Halophila ovalis
                                     Halophila minor
                                     Halophila spinulosa
Genus                            : Thalasia
Species                         : Thalasia hemprichii
Famili                             : Cymodoceaceae
Genus                        : Cymodocea
Species              : Cymodocea rotundata
                                     Cymodocea serrulata
Genus                        : Halodule
Species              : Halodule pinifolia
                                    Halodule uninervis
Genus                            : Syringodium
Species                         : Syringodium isoetifolium
Genus                           : Thalassodendron
Species                         : Thalassodendron ciliatum
Daun menyerap hara langsung dari periran sekitarnya, mempunyai rongga untuk mengapung agar dapat berdiri tegak di air, tapi tidak banyak mengandung serat seperti tumbuhan rumput di darat (Hutomo,1997). Sebagian besar lamun berumah dua,artinya dalam satu tumbuhan hanya ada jantan saja atau betina saja. Sistem pembiakannya ber Lamum  di dunia terdiri atas 2 suku, 12 marga dan 50 jenis. Di Indonesia hanya dijumpai 12 jenis yang termasuk dalam tujuh marga.


Gambar 1. Bentuk rhizoma dan daun lamun


Sumber:

Suharni dan Iman. 2011. Modul Penyuluhan Kelautan dan Perikanan: Pengelolaan Ekosistem Lamun. Jakarta, Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar