KONSEP DASAR PRA
PRA terdiri
dari sekumpulan teknik atau alat yang dapat dipakai untuk mengkaji
keadaan pedesaan. Teknik ini berupa visual (gambar, tabel, bentuk) yang
dibuat oleh masyarakat sendiri dan dipergunakan sebagai media diskusi
masyarakat tentang keadaan mereka sendiri serta lingkungannya. Beberapa
teknik yang terkenal meliputi Pemetaan desa, Kalender musim, Transek
(penelusuran desa), Diagram Venn (bagan hubungan kelembagaan), Bagan
perubahan dan kecenderungan, Diagram alur, dan Diagram kegiatan harian (daily routine).
Dalam kajian informasi tidak semua sumber informasi senantiasa bisa
dipercaya ketepatannya. Untuk mendapatkan informasi yang benar bisa
diandalkan dengan menggunakan prinsip “triangulasi” informasi, yaitu
pemeriksaan dan periksa ulang, melalui:
Setiap
teknik PRA punya kelebihan dan kekurangan. Tidak semua informasi yang
dikumpulkan dan dikaji dalam satu teknik PRA dapat dipercaya. Melalui
teknik-teknik lain, informasi tersebut dapat dikaji ulang untuk melihat
apakah benar dan tepat. Karenanya kita perlu melihat bagaimana
teknik-teknik PRA dapat saling melengkapi, sesuai proses belajar yang
diinginkan dan cakupan informasi yang dibutuhkan.
Masyarakat
selalu memiliki bentuk hubungan yang kompleks dan memiliki berbagai
kepentingan yang sering berbeda bahkan bertentangan. Informasi yang
berasal dari sumber tunggal atau terbatas tidak jarang diwarnai oleh
kepentingan pribadi. Karena itu sangat perlu mengkaji silang informasi
dari sumber informasi yang berbeda. Dalam melaksanakan PRA perlu
diperhatikan bahwa tidak didominasi oleh beberapa orang atau elit desa
saja tetapi melibatkan semua pihak, termasuk yang termiskin dan wanita.
Sumber Informasi lain juga dapat dimanfaatkan seperti sumber sekunder
yang berada di desa.
Fasilitator
PRA biasanya punya latar belakang atau keahlian khusus. Selalu ada
resiko bahwa dia mengutamakan ‘keahlian’ dia sendiri (bias), walaupun
sering kali kami tidak sadar. Untuk menghindari bahwa kepentingan
fasilitator akan menentukan temuan PRA, lebih baik membentuk Tim
‘multi-disiplin’ atau ‘Polivalen’, yaitu suatu tim yang terdiri dari
orang dengan latar belakang, keahlian, jenis kelamin yang berbeda.
PRINSIP-PRINSIP PRA
Adapun
prinsip-prinsip yang diperlukan dalam mengkaji Keadaan Pedesaan Secara
Partisipatif adalah Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan),
Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat, Prinsip masyarakat sebagai
pelaku, orang luar sebagai fasilitator, Prinsip saling belajar dan
menghargai perbedaan, Prinsip santai dan informal, Prinsip triangulasi,
Prinsip mengoptimalkan hasil, Prinsip orientasi praktis, Prinsip
keberlanjutan dan selang waktu, Prinsip belajar dari kesalahan, dan
Prinsip terbuka. Peran orang atau tim luar, yang berasal dari lembaga
atau instansi, terbatas sebagai fasilitator proses PRA. Hal ini tidak
mudah untuk dilakukan karena masih sering ada anggapan bahwa masyarakat
miskin bodoh dan perlu digurui. Untuk itu perlu sikap rendah hati serta
kesediaan untuk belajar dari masyarakat dan menempatkan warga masyarakat
sebagai pelaksana dan narasumber utama dalam memahami keadaannya.
TAHAPAN DALAM PRA
Tahapan dalam proses kajian keadaan pedesaan partisipatif meliputi:
A. Persiapan desa bersama wakil masyarakat (pimpinan, tokoh-tokoh dan / atau koordinator setempat):- Menentukan tempat;
- Menentukan waktu;
- Mengumumkan kepada masyarakat;
- Persiapan akomodasi dan konsumsi serta dana yang diperlu;
- Menentukan informasi yang akan dikaji;
- Menentukan teknik PRA yang ingin dipakai;
- Menentukan dan menyediakan bahan pendukung dan media;
- Membagi peran dalam Tim PM;
- Ulang menjelaskan maksud dan tujuan PRA
- Menyepakati waktu dan kegiatan / teknik yang akan dilakukan
- Membina suasana
- Menjelaskan teknik PRA dalam sub kelompok
- Melalukan teknik PRA
- Diskusi umum (pembahasan keadaan)
- Pembuatan gambar (visualisasi)
- Diskusi lebih lanjut (analisa masalah dan potensi)
- Presentasi dan diskusi
- Mempresentasi semua hasil PRA;
- Mendiskusikan kembali dengan masyarakat untuk mempertajam temuan;
- Penyusunan hasil akhir analisa kajian potensi, kesempatan, masalah dan kemungkinan pengembangan program oleh masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar